CHAPTER 1 (SisStory)
My Lovely Parents
Sabtu, 21
november 2015. Hari ini tepatnya aku menemani ibuku pergi ke mall untuk
berbelanja. Kita memang sangat jarang berbelanja bersama. So, today is our
quality time.
Aku
senang bisa menemaninya pada saat itu, begitu pula dengannya. Kita
memilih-milih baju yang kita suka dan kita bercanda satu sama lain saat mencoba
pakaian itu. Aku memperagakan diriku selayaknya seorang model, dan dia pun
sangat antusias melihatku. Actually, i dont know what she thinks about, dia
tersenyum manis saat melihatku seperti itu. Aku bisa merasakan kebahagiaan yang
ia rasakan saat kita berbelanja.
Setelah
berbelanja, kita memutuskan untuk pergi makan. Kita pergi ke salah satu tempat
makan favorit kami. Disitu aku mencoba untuk menanyakan bagaimana awal
beliau dan bapak ku bertemu. Haha i know its weird, but i am really curious
about that story. Awalnya ia sangat malu untuk menceritakannya, tapi aku
mendesaknya. Haha anak yang tidak baik.
Akhirnya
dia mulai bercerita. Dia bercerita panjang lebar tentang mereka berdua, dari
mereka bertemu sampai mereka menikah. Pada saat ia bercerita pun aku bisa
merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang
beliau rasakan pada saat itu. Tetapi, dia tidak pernah mengingat masa-masa yang
sedih dalam pikiran maupun di dalam hatinya. Dan dari cerita tersebut, aku bisa
mengambil keputusan bahwa “true love
doesn't keep the record of wrongs”.
Setelah
kita makan dan ngobrol, kita pun memilih untuk pulang. Sesampainya
dirumah, bapak sudah menunggu kami berdua di ruang tamu. Dia terlihat aneh
melihat kami berdua pulang dengan wajah ceria.
Dia berkata, “wah, tumben
nih pulang ketawa ketiwi, biasanya ngedumel kecapean”
Aku pun hanya tertawa
mendengar perkataan bapak ku itu.
Setelah
menaruh barang-barang belanjaan, aku pun berinisiatif membuat makanan untuk
beliau. Karna aku tau kalau beliau sangat kelaparan, saat
makanan sudah jadi, aku memanggil bapak dan mamah untuk memakan makanan yang
sudah aku buat. Dan mereka pun terlihat sangat terkejut karan aku membuatkan
makanan untuk mereka. Yeah, mereka terkejut karna aku sangat jarang memasak.
Pada saat
bapak ku melihat ada makanan di depannya, beliau sangat senang dan cepat-cepat
ingin memakannya.
Dia berkata, “Nah, gitu
dong dek. Bikin makanan sekali-kali. Kan tambah cantik tuh”
Dari situ aku langsung
mencubit tangannya, dan beliau tertawa terbahak-bahak pada saat itu.
Pada akhirnya kita makan bersama dan menceritakan apa yang
aku dan mamahku ceritakan di restoran tadi. Dan mereka pun saling berdebat
tentang masalah itu dengan canda tawa. Dan mereka pun flashback dengan
cerita-cerita mereka pada saat pacaran. Haha how cute it is.
Komentar
Posting Komentar